Kamis, 03 Juli 2025, menjadi hari yang penuh makna bagi Kak Erwin dan peserta pelatihan Barbershop lainnya di LPK House Of Learning, Pringsewu, Lampung. Hari ini adalah hari ujian kompetensi, sebuah tahapan penting yang menguji keterampilan dan pengetahuan yang telah mereka peroleh selama mengikuti pelatihan barbershop khusus untuk disabilitas. Semangat kemandirian untuk membuka usaha di rumah terpancar jelas dari wajah setiap peserta, tak terkecuali Kak Erwin, seorang siswa yang dikenal luar biasa, penuh semangat, dan pantang menyerah.
Sejak awal pelatihan, Kak Erwin telah menunjukkan dedikasi dan kompetensi yang mengagumkan dalam setiap pertemuan. Ketekunannya dalam mempelajari berbagai teknik memotong rambut dengan beragam gaya yang keren serta kemampuannya dalam mewarnai rambut menjadi modal berharga untuk menghadapi ujian hari ini. Ujian ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga merupakan tolok ukur kesiapan mereka untuk terjun langsung ke dunia barbershop dan mewujudkan impian memiliki usaha mandiri.
LPK House Of Learning, tempat pelatihan yang berlokasi di Kabupaten Pringsewu – Lampung, telah lama dikenal sebagai lembaga kursus yang berkualitas dan terpercaya. Dengan akreditasi dari BAN PNF dan LA LPK serta legalitas operasional di bawah naungan Dinas Pendidikan & Dinas Tenaga Kerja Kab. Pringsewu, LPK House Of Learning telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam menyelenggarakan berbagai program kursus, termasuk Bahasa Inggris, komputer, tata kecantikan wajah & rambut, serta barbershop. Sebagai lembaga yang adaptif terhadap perubahan, LPK House Of Learning berkomitmen untuk memberikan pelatihan yang relevan dan berdaya guna bagi para siswanya, termasuk program pelatihan barbershop yang dirancang khusus untuk peserta disabilitas.
Hari ujian barbershop ini menjadi puncak dari serangkaian pembelajaran dan praktik yang telah dilalui oleh Kak Erwin dan rekan-rekannya. Berbagai teknik memotong rambut, mulai dari fade, undercut, pompadour, hingga gaya-gaya rambut terkini lainnya, akan diujikan secara langsung. Selain itu, kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai teknik pewarnaan rambut yang aman dan sesuai dengan tren juga menjadi bagian penting dari penilaian. Para penguji yang merupakan profesional di bidang barbershop akan memberikan evaluasi yang objektif dan konstruktif, memberikan umpan balik yang berharga bagi perkembangan keterampilan para peserta.
Semangat Kak Erwin pada hari ujian ini begitu membara. Meskipun menghadapi tantangan sebagai seorang penyandang disabilitas, hal tersebut tidak pernah menjadi penghalang baginya untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Ketekunan dan kegigihannya patut diacungi jempol, dan keberhasilannya dalam menyelesaikan setiap materi pelatihan menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih impian.
Pelatihan Barbershop untuk Disabilitas di LPK House Of Learning bukan hanya sekadar memberikan keterampilan teknis dalam memotong dan mewarnai rambut. Lebih dari itu, program ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian ekonomi bagi para pesertanya. Dengan keterampilan yang mereka miliki, diharapkan Kak Erwin dan lulusan lainnya dapat membuka usaha barbershop di rumah, menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri, dan berkontribusi bagi perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar.
Keberhasilan Kak Erwin dalam menyelesaikan pelatihan ini dan mengikuti ujian kompetensi merupakan langkah nyata menuju kemandirian usaha. Dukungan penuh dari LPK House Of Learning, para instruktur yang kompeten, serta semangat pantang menyerah dari Kak Erwin menjadi modal utama untuk meraih kesuksesan di masa depan. Semoga Kak Erwin dapat segera mewujudkan impiannya untuk membuka barbershop mandiri di rumah dan menjadi inspirasi bagi banyak orang lainnya.
LPK House Of Learning akan terus berkomitmen untuk memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas yang memberdayakan masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas, agar dapat memiliki keterampilan yang relevan dan mampu bersaing di dunia kerja maupun berwirausaha. Kisah sukses Kak Erwin menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut.
